RSS

“RASA TEMPAT” DALAM DESAIN INTERIOR

16 Jun

Konsep “rasa tempat” ( Sense of place) adalah konsep yang sering digunakan dalam bidang geografi, arsitektur dan urban desain. Konsep ini setidaknya mengandung dua pengertian dasar dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu subyek dan obyek. Pengertian pertama merujuk pada perasaan subyek atau individu terhadap suatu tempat yang di diaminya. Dalam desain interior kita bisa mencontohkan perasaan ini sebagai “merasa hommy” atau betah di rumah.

Rasa tempat seseorang terhadap tempat bisa muncul karena beberapa sebab diantaranya adalah kenangan dan aktifitas yang dilakukan di dalam tempat tersebut. Kita merasa lekat dengan ruang keluarga di rumah karena adanya “kenangan indah” berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita cintai ketika sedang menonton televisi. Bisa jadi ruang keluarga tersebut berdinding kusam dan berperabot usang, namun kenagan manis di dalamnya membuat kita merasa nyaman dan betah bersama keluarga. Pengertian yang kedua merujuk pada obyek yang dituju, dalam hal ini adalah “tempat” itu sendiri. Beberapa tempat memiliki karakteristik yang unik dan sangat kuat seperti pada interior masjid atau gereja. Ciri-ciri yang menonjol di tempat ibadah seperti adanya migrab dan altar membuat seseorang merasa harus bersikap tenang dan sopan di dalam ruang ibadah. Interior dengan karakteristik kuat membuat kita merasa “ada” dalam suatu tempat ketika kita memasukinya. Perasaan ini akan berbeda jika dibandingkan dengan memasuki gedung pertemuan ketika tidak ada event tertentu di dalamnya. Hanya ruang kosong dan kesunyian yang kita rasakan tidak ada kesan tertentu selain ruang lebar dan tanpa cerita.

Desain interior yang baik memiliki “rasa tempat” yang sesuai dengan emosi yang ingin diciptakannya. Mendisain rasa tempat dapat dilakukan dengan memanipulasi bentuk ruang dan menciptakan kegiatan yang memanusiakan ruang. Kombinasi antara aktivitas dan elemen pengisi ruang merupakan strategi yang paling efektif untuk menciptakan rasa tempat yang kuat. Buatlah ruang yang ada inginkan dan lakukan kegiatan kegiatan menyenangkan di dalamnya. Pembentukan interior yang holistik membutuhkan juga pendekatan yang melampui bentuk fisik ruang. Selain unsur bentuk kita juga harus mempertimbangkan unsur bunyi, citra, hawa, emosi dan aktivitas penghuni serta hubungan antar sesama pengguna ruang. Keindahan ruang bisa diciptakan dengan hiasan, cat dan pencahayaan yang artistik, namun demikian ruang yang nyaman hanya bisa dinikmati oleh penghuni yang bahagia

 
Leave a comment

Posted by on 16/06/2011 in Design And Architecture

 

Leave a comment